Lip filler merupakan prosedur kecantikan yang digunakan untuk mempertebal volume bibir. Perawatan ini merupakan metode yang sering dipakai untuk membuat bibir menjadi lebih berisi dan tebal. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang metode perawatan bibir yang satu ini. Hal tersebut terkait dengan prosedur, kandungan nutrisi yang diberikan saat penyuntikan cairan filler hingga seberapa lama perawatan tersebut dapat bertahan pada bibir Anda. Simak penjelasan berikut ini.
5 Fakta Lip Filler
Berikut merupakan fakta-fakta dari metode perawatan bibir dengan penyuntikan filler, diantaranya :
1. Prosedur
Perawatan bibir melalui proses injeksi ini dilakukan oleh tenaga medis kecantikan, yaitu seorang dokter estetik. Prosedur yang dilakukan pada proses perawatan ini yaitu pembiusan bibir yang bertujuan untuk menghindari rasa sakit yang akan timbul ketika perawatan tersebut dilakukan. Pembiusan ini dilakukan pada bagian gusi melalui penyuntikan atau pengolesan krim anestesi pada bagian bibir. Setelah itu, dilakukan penyuntikan filler pada bibir yang akan memberikan sensasi seperti dicubit. Kemudian akan dilakukan pemijatan secara singkat yang dilanjutkan dengan pemberian es selama 10 menit di bagian atas bibir. Prosedur perawatan ini hanya memerlukan waktu sekitar 15 hingga 20 menit.
2. Pantangan
Perawatan bibir dengan metode injeksi ini juga memiliki pantangan yang harus Anda hindari, baik itu sebelum maupun sesudah perawatan. Hal yang perlu Anda hindari yaitu berhenti mengonsumsi obat-obatan maupun vitamin selama satu minggu sebelum perawatan. Anda juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman setelah tengah malam pasca perawatan. Pantangan berikutnya yaitu hindari pemakaian make up terutama dibagian bibir dalam waktu satu minggu setelah perawatan. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk tidak melakukan kegiatan fisik setelah perawatan. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kontaminasi oleh bakteri pada titik injeksi.
3. Kandungan nutrisi di dalam filler
Umumnya perawatan ini dilakukan menggunakan hyaluronic acid yang memang lebih efektif untuk menambah volume bibir. Hal ini dikarenakan hyaluronic acid merupakan senyawa yang dapat ditemukan di dalam tubuh. Sehingga ketika dilakukan penyuntikan pada bagian bibir tidak ada reaksi hipersensitivitas atau penolakan yang mengakibatkan bibir menjadi bengkak. Oleh karena itu, senyawa tersebut dianggap lebih aman dari senyawa lainnya. Cara kerja dari hyaluronic acid dalam mengubah tampilan bibir adalah menambah volume, struktur, dan bentuk bibir. Namun, terdapat bahan kimia yang dapat menggantikan hyaluronic acid pada perawatan ini yaitu restylane dalam bentuk sediaan gel yang mulai digunakan pada tahun 2015.
4. Lip filler juga memiliki Risiko
Meskipun perawatan ini dianggap aman, tetapi tetap saja metode perawatan bibir ini memiliki risiko dan kekurangan seperti terjadinya pendarahan kecil pada titik penyuntikan dan timbul rasa nyeri pada bagian tersebut. Tidak hanya itu, risiko yang mungkin akan dialami oleh pasien dapat berupa bentuk bibir yang tidak simetris karena takaran filler yang disuntikkan tidak sesuai. Terjadinya bengkak dalam jangka waktu tujuh hingga 10 hari, timbulnya gumpalan pada bibir yang mengakibatkan adanya rasa tidak nyaman, dan penggunaan filler dengan bahan non hyaluronic acid memungkinkan adanya substansi yang tertinggal atau tidak terserap seluruhnya oleh tubuh sehingga memberikan efek samping pada bagian bibir.
5. Daya tahan
Bibir tebal yang diciptakan oleh hasil penyuntikan filler baik itu berbahan hyaluronic acid maupun non hyaluronic acid hanya bersifat sementara. Kondisi tersebut hanya mampu bertahan dalam kurun waktu enam bulan atau kurang dari enam bulan.
Uraian tersebut merupakan penjelasan mengenai fakta dari lip filler yang perlu Anda ketahui sebelum melakukannya. Penggunaan jenis filler tentunya harus dikonsultasikan bersama dengan dokter serta memperhatikan kondisi kesehatan tubuh Anda. Anda bisa melakukan treatment ini di The Aesthetics Clinic loh. Selamat mencoba dan semoga sukses.